Cloud
Computing Bisa di katakan perkembangan teknologi yang menggabungkan
teknologi komputer (komputasi) dan internet berbasis pembangunan, yang kini dapat
diakses oleh pengguna melalui internet sehingga pengguna tidak perlu menginstal
perangkat lunak pada setiap komputer lokal.
Perkembangan IT saat ini menuju dengan konsep-kosep jaringan
social, terbuka, easy maintenance,terdistribusi / tersebar, skalabilitas,
konkuren dan transparan. Saat ini terdapat trend teknologi yang masih
terus digali dalam penelitian-penelitian para pakar IT di dunia, yaitu Cloud
Computing. Akses data dari mana saja dan menggunakan perangkat
fixed atau mobile device menggunakan internet cloud sebagai tempat
menyimpan data, applications dan lainnya yang dapat dengan mudah mengambil
data, download applikasi dan berpindah ke cloud lainnya, hal ini
memungkinkan kita dapat memberikan layanan aplikasi secara mobile
di masa depan. Trend ini akan memberikan banyak keuntungan baik
dari sisi pemberi layanan (provider) atau dari sisi user. Cloud Computing
merupakan model yang memungkinkan dapat mendukung layanan yang disebut
”Everything-as-a-service” (XaaS).
Ada beberapa keuntungan yang dapat dilihat dari perkembangan
Cloud Computing ini, seperti
1. Lebih efisien karena menggunakan anggaran yang rendah
untuk sumber daya.
2. Membuat lebih eglity, dengan mudah dapat berorientasi
pada profit dan perkembangan yang cepat
3. Membuat operasional dan manajemen lebih mudah,
dimungkinkan karena system pribadi atau perusahaan yang terkoneksi dalam satu
cloud dapat dimonitor dan diatur dengan mudah.
4. Menjadikan koloborasi yang terpecaya dan lebih ramping.
5. Membantu dalam menekan biaya operasi biaya modal pada
saat kita meningkatkan reliability dan kritikal sistem informasi yang kita
bangun.
Cloud Computing terbagi dalam 3 jenis layanan, yaitu :
Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS) dan Infrastructure
as a Service (IaaS).
Software as a Service (SaaS)
merupakan evolusi lebih lanjut dari konsep ASP (Application Service Provider)
dan layanan Cloud Computing yang paling dahulu populer. SaaS memberikan
kemudahan bagi pengguna untuk bisa memanfaatkan sumberdaya perangkat lunak
dengan cara berlangganan. Sehingga tidak perlu mengeluarkan investasi baik
untuk in house development ataupun pembelian lisensi. Dengan cara berlangganan
via web, pengguna dapat langsung menggunakan berbagai fitur yang disediakan
oleh penyedia layanan. Namun, dengan SaaS ini pelanggan tidak memiliki kendali
penuh atas aplikasi yang mereka sewa. Hanya fitur-fitur aplikasi yang telah
disediakan oleh penyedia saja yang dapat disewa oleh pelanggan. Untuk contoh
layanan SaaS, tentu saja kita harus menyebut layanan CRM online Salesforce.com
yang dikomandai Marc Benioff dan telah menjadi ikon SaaS ini. Selain itu Zoho.com,
dengan harga yang sangat terjangkau, menyediakan layanan SaaS yang cukup
beragam, dari mulai layanan word processor seperti Google Docs, project
management, hingga invoicing online. Layanan akunting online pun tersedia,
seperti yang diberikan oleh Xero.com dan masih banyak lagi. IBM dengan
Lotuslive.com nya dapat dijadikan contoh untuk layanan SaaS di area
kolaborasi/unified communication.
Platform as a Service (PaaS)
adalah layanan yang menyediakan modul-modul siap pakai yang dapat digunakan
untuk mengembangkan sebuah aplikasi, yang hanya bisa berjalan diatas platform
tersebut. Seperti juga layanan SaaS, pengguna PaaS tidak memiliki kendali
terhadap sumber daya komputasi dasar seperti memory, media penyimpanan,
processing power dan lain-lain, semuanya diatur oleh provider layanan ini.
Pionir di area ini adalah Google AppEngine, yang menyediakan berbagai tools
untuk mengembangkan aplikasi di atas platform Google, dengan menggunakan bahasa
pemrograman Phyton dan Django. Kemudian Salesforce juga menyediakan layanan
PaaS melalui Force.com, menyediakan modul-modul untuk mengembangkan aplikasi
diatas platform Salesforce yang menggunakan bahasa Apex. Dan mungkin yang
jarang sekali kita ketahui, bahwa Facebook juga bisa dianggap menyediakan
layanan PaaS, yang memungkinkan kita untuk membuat aplikasi diatasnya.
Infrastructure as a Service
(IaaS) yaitu IaaS terletak satu level lebih rendah dibanding PaaS. Ini adalah
sebuah layanan yang menyewakan sumberdaya teknologi informasi dasar, yang
meliputi media penyimpanan, processing power, memory, sistem operasi, kapasitas
jaringan dan lain-lain, yang dapat digunakan oleh penyewa untuk menjalankan
aplikasi yang dimilikinya. Model bisnisnya mirip dengan penyedia data center
yang menyewakan ruangan untuk co-location, tapi ini lebih ke level mikronya.
Penyewa tidak perlu tahu, dengan mesin apa dan bagaimana caranya penyedia
layanan menyediakan layanan IaaS. Yang penting, permintaan mereka atas
sumberdaya dasar teknologi informasi itu dapat dipenuhi. Perbedaan Salah satu
pionir dalam penyediaan IaaS ini adalah Amazon.com yang meluncurkan Amazon EC2
(Elastic Computing Cloud).
Cloud Computing dapat diimplementasi pada Jejaring
Pendidikan Nasional dimana implementasinya cukup satu infrastruktur di
pusat, kemudian seluruh workstation akan mengakses.
Dengan melakukan implementasi
infrastruktur diharapkan adanya efisiensi pada sisi pengadaan perangkat keras
dan perangkat lunak dengan tercapainya kondisi berikut:
1. Di
setiap titik sekolah, kantor wilayah setingkat kota/kabupaten tidak diperlukan
lagi pengadaan server karena seluruh fungsi server telah dijalankan pada cloud computing server
array yang ada di NOC pusat
2. Penggunaan
Live CD dengan sistem operasi yang berbasis opensource pada PC yang digunakan
di setiap titik dapat menghemat biaya lisensi di tiap PC. Karena sebagian besar
proses komputasi dilakukan di server, maka fungsi dari PC workstation hanya
untuk menjalankan web browser saja sehingga PC standar tanpa hardiskpun dapat
digunakan.
3. Di
sisi server dapat digunakan aplikasi cloud computing yang
berbasis Open Source seperti EyeOS yang sudah cukup
matang untuk digunakan secara luas. Penggunaan Sistem Operasi
berbasis Open Source pada server yang digunakan untuk
melayani cloud computing ini juga sangat dimungkinkan.
Selain efisiensi diatas, implementasi cloud
computing juga menjawab sebagian besar masalah-masalah
teknis yang telah teridentifikasi antara lain:
1. Penggunaan
Live CD sebagai boot device meminimalisir terjadinya gangguan pada Operating
system sehingga meminimalisir kemungkinan serangan virus/trojan pada
PC yang dapat mengganggu para siswa dalam menggali ilmu.
2. Dengan
dieliminasinya kebutuhan server pada setiap titik maka dapat dipastikan hal ini
tidak akan menjadi kendala lagi.
3. Dengan
dua kondisi diatas juga meminimalisir kebutuhan adanya pihak ketiga untuk
melakukan perawatan dan perbaikan infrasturktur saat terjadi gangguan.
4. Di
sisi server dengan mengimplementasikan satu dari dua jenis arsitektur yang
telah disebutkan diatas.
Sumber :
http://deris.unsri.ac.id/materi/jarkom/mengenal_cloudcomputing.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar