selamat membaca :) semoga bermanfaat dan bisa menjadi fantasi ENJOY!!!

Senin, 03 November 2014

Perkembangan Teknologi Terkini : Televisi CRT, Plasma, LCD, LED dan OLED

Perkembangan Teknologi Televisi CRT, Plasma, LCD, LED dan OLED

Perkembangan Teknologi Televisi dari CRT, Plasma, LCD, LED dan OLED. Dimulai dari televisi bertabung cathode ray tube dengan layar cembung, dari hitam putih, lalu bisa berwarna, berikutnya muncul liquid crystal display , Plasma diperkenalkan dipasaran, LED hadir lebih hemat dan terakhir organic LED yang “ciamik”.
Dari sisi desain juga terus dikembangkan, berangkat dari tabung layar cembung, lalu televisilayar datar nan tipis, terakhir di ajang CES (Consumer Electronics Show) 2014 di Las Vegas LG dan Samsung memperkenalkan Televisi 77″ melengkung dan tentu saja bisa ditekuk saking tipisnya. Bukan hanya itu saja, sebentar lagi akan ada layar TV bisa digulung seperti tikar, sehingga setelah selesai nonton TV anda bisa menggulung, menyimpan dan bisa dibawa kemana saja.


LG 4K UltraHD OLED TV Tipis Melengkung dan bisa ditekuk

Semuanya tak lepas dari pesatnya perkembangan teknologi elektronika dan digital, termasuk didalamnya jenis teknologi layar dan resolusi yang disajikan. Resolusi layar dari kelas HD, Full HD dan sekarang Ultra HD 4K dan Ultra HD 8K yang masih dalam penjajalan.

Cara Kerja Teknologi Televisi CRT, Plasma, LCD, LED dan OLED TV
 CRT (Cathode Ray Tube) TV. Bekerja dengan prinsip adanya elektron yang dibangkitkan dengan memanaskan 3 katoda (Chatode) dalam tabung hampa, elektron tersebut akan tertarik ke depan karena terdapat anoda (Anode) diberikan tegangan tinggi sekitar 27 KV. Elektron yang tertarik ke depan ini menembak kedepan bagian dalam layar yang dilapisi phosphor sehingga televisi menyala. Warna yang dihasilkan televisi CRT tergantung dari jenis phosphornya, yang menghasilkan titik sinar warna merah, hijau, biru.

TV Tabung adalah teknologi yang umumnya digunakan pada monitor PC dan televisi keluaran lama, dan merupakan cikal-bakal keluarnya jenis TV modern seperti Plasma TV, LCD TV, LED TV.
Plasma TV merupakan perkembangan teknologi yang paling awal pada slim TV dengan resolusi tinggi. Nama “plasma” ini sendiri pada dasarnya disesuaikan dengan prinsip kerjanya, yakni menggunakan plasma (sejenis gas yang dapat memisahkan elektron dari inti atom) untuk memproduksi gambar pada TV. Didalamnya akan menghasilkan sel yang berisi gas phosphor dan berwarna dasar RGB (red, green, blue). Ketiga sel warna dasar ini akan bergabung dan membentuk satu pixel (titik pada layar).

Layar TV plasma menggunakan teknologi berupa bola-bola kaca kecil yang di dalamnya berisi gas yang disebut plasma. Ketika dialiri energi listrik, gas plasma ini mengeluarkan sinar ultraviolet yang membakar lapisan kaca pada layar. Akibatnya layar pun berubah dari hitam menjadi berwarna.
LCD (Liquid Crystal Display) TV adalah teknologi pada TV yang menggunakan kristal air untuk memproduksi gambar, umunya seperti yang terdapat pada monitor PC yang beredar di pasaran saat ini.

Supaya kristal air itu bisa dikonversikan menjadi tampilan, diperlukan cahaya dari belakang layar “flourescent backlight” atau bisa dinamakan Backlight lampu neon agar gambar dapat terlihat. Serangkaian lampu backlight tersebut biasa disebut teknologi CCFLs (Cold Cathode Fluorescent Lamps).
LED (Light Emitting Diode) TV merupakan salah satu perkembangan terbaru pada TV yang pada dasarnya mengadopsi sistem pada LCD TV, namun lampu neon diganti dengan lampu jenis LED. Dibandingkan dengan lampu neon, lampu LED jelas lebih unggul dari sisi “life-time” nya (karena lebih sedikit menghasilkan panas), lebih hemat listrik, dan cenderung lebih terang.


Karena ukuran lampu LED yang jauh lebih kecil daripada lampu neon, hal ini memungkinkan produsen LED TV untuk membuat TV dengan ukuran yang jauh lebih tipis daripada LCD TV (sekitar 1.18 inch). Design yang slim inilah yang menyebabkan LED TV cenderung dijual dengan harga yang cukup mahal di pasaran (sekitar 20% lebih mahal atau 1.5 kali lipat dari harga LCD TV biasa).
Organic Light-Emitting Diode (OLED) TV merupakan perkembangan teknologi terbaru yang terus dikembangkan. OLED atau diode cahaya organik adalah sebuah semikonduktor sebagai pemancar cahaya yang terbuat dari lapisan organik. OLED digunakan dalam teknologi elektroluminensi, seperti pada aplikasi tampilan layar atau sensor.

Teknologi ini terkenal fleksibel dengan ketipisannya yang mencapai kurang dari 1 mm. Tipis dan Fleksibel merupakan cikal bakal dari Teknologi Televisi Tekuk yang sudah dipekenalkan di CES 2014, dan Teknologi Televisi Gulung yang masih dalam proses penjajalan.
Pengaruh Perkembangan Teknologi Televisi di Indonesia
Namun bagi banyak masyarakat Indonesia, tetap masih setia dengan CRT (setidaknya sampai saat ini -2014), dan televisi ini masih diproduksi dan diperjual belikan, tak lain karena bagi banyak orang CRT tetap lebih bersahabat dengan “dompet”. Bagaimanapun perkembangan teknologi yang begitu pesat serasa tidak ada manfaatnya bagi pengguna selama harga masih belum terjangkau, dan makanya sampai saat ini TV CRT tersebut tetap masih menjadi pilihan.

Namun ketika nanti Era TV Tabung yang sampai saat ini sudah berpuluh tahun menjadiperangkat elektronik keluarga favorit untuk menghadirkan tayangan hiburan akan segera berakhir dalam beberapa waktu ke depan.
Tentunya Perkembangan Teknologi Televisi di Indonesia ditentukan oleh kedua faktor utama; 1. daya beli dan 2. Siaran TV yang bisa diterima. Standar baru siaran digital yang saat ini sudah memasuki beberapa kota besar dan akan menyusul kota-kota lain dalam waktu dekat nampaknya memicu percepatan pergeseran untuk menggunakan perangkat TV Digital sepertiPlasma TV, LCD TV, LED TV, dan OLED TV.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar